Abu Abdullah Jabir bin Hayyan al-Kufi as-Sufi adalah nama lengkap Jabir
Ibnu Hayyan. Ia lahir pada tahun 721 dan dibesarkan dalam keluarga
dokter. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Jabir adalah keturunan Yunani
yang memeluk agama Islam.
Sejak kecil, Ibnu Hayyan sudah akrab dengan dunia empiris dan medis. Ia
berhasil mengklasifikasikan beragam benda berdasarkan unsur kimia yang
menyusunnya. Pengklasifikasian itu terbagi tiga, yaitu tubuh, nyawa, dan
akal. Jabir memasukkan unsur emas (Au) dan perak (Ag) dalam kategori
tubuh, sedangkan sulfur (S) dan arsenik (As) dalam kategori nyawa.
Sementara itu, merkuri (Hg) dan sal amoniak (batu bara dan sari minyak)
dimasukkannya dalam kategori akal.
Buku dan kumpulan tulisan Ibnu Hayyan terbagi dalam beberapa kelompok
penting. Pertama, buku yang berisi sejumlah esai tentang praktek alkemi
yang sistemnya merujuk pada alkemi kuno. Kedua, buku yang berisi uraian
tentang pengajaran alkemi. Ketiga, buku yang mengenal kesetimbangan.
Sebuah uraian tentang landasan teori, atau filosofi alkemi, dan ilmu
gaib. Ibnu Hayyan telah menulis sekitar 306 buah buku kimia, yang
kemudian diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan disimpan di
perpustakaan di seluruh dunia.
Nama Ibnu Hayyan dikenal sebagai ahli kimia setelah ia mempresentasikan
sejumlah metode riset kimia hasil penemuannya. Ia pun dianggap sebagai
perintis empirisme dan metodologi ilmiah. Ia mampu mengemukakan
pandangan-pandangannya tentang teori pembentukan geologis, hasil
campuran bermacam logam. Ia juga telah mempelajari dan mendalami proses
pembuatan karbonat dan senyawa-senyawa sulfida dan arsen. Selain itu,
Ibnu Hayyan juga sering melakukan usaha pemurnian logam, cat warna kain,
kulit, dan sebagainya.
Demi menunjang aktifitasnya sebagai ilmuwan, Ibnu Hayyan mendirikan
sebuah laboratorium. Di tempat ini, ia melakukan sejumlah percobaan,
seperti sublimasi, penyaringan, kristalisasi, dan sebagainya. Menurut
Ibnu Hayyan, percobaan adalah aspek paling penting dalam kimia. Jika
seseorang tidak dapat meletakkan dasar pengetahuan melalui percobaan
maka kemungkinan besar ia akan melakukan kesalahan. Ia juga berkata
bahwa sebuah teori kimia tidak dapat diakui kebenarannya jika hanya
didasarkan pada apa yang telah dibaca, tapi terlebih dulu harus diuji
dan dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian percobaan dan
penelitian. Selain menulis esai, Ibnu Hayyan juga
menulis literatur. Jumlah literatur karyanya sangat banyak dan mewakili
hampir semua bidang ilmu pengetahuan yang ada pada masa itu hingga akhir
abad VII. Dari sejumlah fakta yang ada, diketahui bahwa kumpulan
tulisan tersebut dibuat pada akhir abad IX dan awal abad X.
Jabir Ibnu Hayyan wafat pada tahun 815 di Kufah.
Atas jasa dan karyanya di bidang kimia, Jabir Ibnu Hayyan mendapat gelar
Bapak Kimia Islam Pertama. Ia tidak hanya terkenal di negeri
kelahirannya, tapi juga di wilayah lain, seperti Eropa. Di sana, ia
lebih dikenal dengan nama Geber. Ibnu Hayyan adalah ilmuwan pertama yang
menggunakan metode ilmiah dalam aktivitasnya di bidang alkemi, yang
kemudian dikembangkan menjadi ilmu kimia seperti yang dikenal sekarang.
Jabir Ibnu Hayyan juga dikenal sebagai orang pertama yang mendirikan
laboratorium dan menggunakan tungku sebagai tempat mengolah mineral,
mengekstraksi zat-zat, sebelum kemudian mengklasifikasikannya.
Di laboratoriumnya, Ibnu Hayyan melakukan sejumlah penelitian dan
percobaan dengan ketekunan yang luar biasa. Ketekunan tersebut tidak
sia-sia karena ia akhirnya berhasil menemukan beberapa senyawa kimia
baru, seperti karbida (carbida acid). Lewat percobaan dan
penelitiannya, Ibnu Hayyan juga menyumbangkan beberapa teori tentang
penguapan, pembutiran, pelelehan, persenyawaan, dan sublimasi. Beberapa
percobaan Jabir masih sering digunakan untuk mengklasifikasi unsur
kimia, terutama pada bahan logam dan non logam.
Ibnu Hayyan juga menulis sejumlah risalah, terutama yang berkaitan
dengan ilmu kimia. Lewat risalahnya, ia memperkenalkan model penelitian
baru yang kemudian menjadi titik awal perkembangan ilmu kimia modern.
Pada abad pertengahan, risalah Ibnu Hayyan yang berjudul Kitab al-Kimya dan Kitab al-Sab’een diterjemahkan dalam bahasa Latin. Kemudian hari, terjemahan bahasa Latin Kitab al-Kimya diterbitkan kembali oleh seorang Inggris, bernama Robert Chester dengan judul The Book of the Composition of Alchemy (1444). Sementara itu, Kitab al-Sab’een
diterjemahkan kembali oleh Gerard dari Cremona. Sebuah buku karya Ibnu
Hayyan juga sempat diterjemahkan oleh Berthelot dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances and Book of Eastern Mercury. Pada tahun 1678, seorang penerjemah asal Inggris yang bernama Richard Russel menerjemahkan karya Jabir yang lain dengan judul Sum of Perfection. Di kemudian hari Sum of Perfection menjadi buku terpopuler di Eropa selama beberapa abad. Buku ini memberi pengaruh besar pada proses evolusi ilmu kimia modern.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon