AGJ TEA 79. Mengawali Entrepeneurial dari segelas TEH


Ide ini berawal dari menurunnya kondisi kesehatan masyarakat Indonesia. Angka kematian penderita jantung koroner di Indonesia mencapai 7,6 juta orang per tahun. Berdasarkan data tersebut, sebanyak 325 ribu kasus di antaranya penderita serangan penyakit jantung meninggal dunia (Kompas). Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1000 orang(Kompas: Unoviana Kartika, Kamis 21 Maret 2013). Selain itu, menurut survei tahun 2008 yang dilakukan WHO menemukan angkanya sudah melonjak menjadi 32 persen.
Berdasarkan data-data yang dipaparkan diatas dpat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan masyarakat Indonesia dlam keadaan yang kurang baik. Terbukti dengan angka penderitaan penyakit kronis yang tinggi. Maslah kesehatan tersebut dapat ditangani dengan beberapa cara, baik media medis modern maupun tradisional. Obat modern adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara-cara modern dan dapat dipertanggungjawabkan. Obat tradisional adalah obat yang dibuat dari tumbuhan yang diolah dengan cara sederhana oleh manusia. Menurut data yang dilaporkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2009, sebanyak 60,47% masyarakat Indonesia menggunakan obat-obatan modern dan 10,87% menggunakan obat-obatan tradisioanal.
Tingginya penggunaan obat-obatan modern disini menimbulkan dampak. Obat-obatan modern dibuat dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga akan menimbulkan efek samping setelah mengkonsumsinya obat jenis ini. Pengobatan modern relatif lebih mahal karena bahan baku obat–obatannya sangat mahal dan harganya sangat tergantung pada banyak komponen. Meskipun demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan obat-obatan modern. Padahal Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman flora yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan medis. Penggunaan obat tradisional disini memiliki beberapa kelebihan, yaitu, harganya relatif lebih murah, bahan bakunya mudah diperoleh, dan pengolahannya sederhana. Namun, selama ini masyarakat enggan untuk memilih obat-obatan tradisional karena penggunaanya yang kurang praktis dan tidak efisien. Sehinnga penulis menggagas sebuah inovasi.
Usaha yang dilakukan dengan produk teh AGJ ini merupakan jenis usaha kecil menengah yang bergerak di bidang pangan yang memiliki tujuan menciptakan inovasi produk sehat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Usaha ini dilakukan sebagai attitude and entrepreneur education. Jadi, usaha ini bisa dilakukan oleh pelajar, disamping menumbuhkan sikap peduli lingkungan juga melatih jiwa kewirausahaan siswa. Teh AGJ 79 adalah suatu produk herbal yang terdiri dari tiga bahan baku utama, yaitu daun sirsak, daun salam, dan daun jambu biji. AGJ sendiri merupakan singkatan dari gabungan nama latin ketiga bahan baku Teh itu sendiri, yaitu Annona muricata, Pholyanthum sigzium, dan Psidium guajava menjadi Annapholyguajava atau AGJ. Teh herbal ini disajikan dalam dua genre, yaitu AGJ for teens dan AGJ for age.

 Cappucino tea


 Teh gingseng


 Choco tea


 Teh jahe


 Mint tea


 Teh madu


 Milky tea


 Teh aren


 Creamy tea


 Teh melati

Produk herbal ini memiliki manfaat medis yang khusus dan dikemas dalam bentuk Teh dan disajikan dengan berbagai variasi agar mudah diterima oleh masyarakat. Secara umum bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Teh AGJ memiliki manfaat, yaitu dalam daun sirsak terkandung annonaceous acetogenins yang merupakan senyawa antitumor dan kanker yang berkeja dengan hebat tanpa merusak sel yang sehat adalah awal mula daun sirsak digunakan sebagai pengobatan alternatif penyembuhan kanker. Kandungan antitumor, antibakteri, anti jamurnya efektif untuk mengatasi masalah cacingan atau parasit, hipertensi, depresi atau setres, dan menormalkan syaraf yang tertekan.
Latest
Previous
Next Post »